Kendaraan Keluarga

Kendaraan keluargaku adalah sepeda roda dua ukuran 26.

Warnanya biru muda, ada boncengan belakang dan ada keranjang di depan. Cuma sampai sekarang gak ngerti kenapa mesti ada boncengan di belakang, karena kalo di jepang "futari noru no ga dame deshou.."(dilarang naik berdua). Enggak ding, boncengan dibelakang itu untuk anak kecil : )

Sepedaku ini pernah ilang. Tapi dengan ajaib ditemukan lagi, setelah keisatsukan (kantor polisi) daerah rumahku menelepon dan menanyakan "apakah anda kehilangan sepeda?". Ternyata sepeda kami sempat diculik oleh seorang siswa smp-an, yang kemudian ketahuan oleh polisi. Yah mungkin salah kami juga karena parkir didaerah yang gak biasa parkir sepeda. Tiap sepeda bernomor seri dan ada pencatatan di kepolisian, sehingga kalo hilang bisa langsung ketahuan siapa pemiliknya.

Sepedaku ini udah dipakai ngangkat macem-macem. Ngangkat belanjaan, itu udah biasa. Ngangkat karpet pernah, ngangkat meja makan kecil, ngangkat lemari kecil, ngangkat futon (kasur gelar jepang), ngangkat microwave, ngangkat cucian dari laundry dua gembolan, dan benda-benda lainnya : ). Betapa berjasanya sepedaku ini

Dulu juga pernah kehilangan kunci sepeda yang lain (si hitam, bukan si biru). Lumayan lama 2 minggu-an gak ketemu. Eh, alhamdulillah ada seseorang yang menemukan dan menggantungkan kunci itu dengan manisnya di tempat pemberhentian bis. Wah ajaib sekali rasanya.

Kayaknya pingin juga nanti bersepeda kalo dah pulang kampuang. Hemat energi, hemat biaya, sehat pula. Tapi kalo bener jadi dosen trus bersepeda dari rumah ke kampus, gemporlah baru sampe kampus besok harinya kalee

No comments: